KARYA ILMIAH
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERBAHASA ANAK MELALUI METODE KARYA WISATA KELOMPOK A PADA
TK TUNAS MULYA DESA JOROK KECAMATAN
UNTER IWES
TABUN AJARAN 2014/2015

UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN
OLEH : AINUN
NIM : 822977068
SEMESTER
: VII (TUJUH) A
POKJAR : ALAS
TAHUN
AJARAN : 2014
PROGRAD4SIPGPAUD
POKJAR
ALAS-UPBJJ MATARAM
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERBAHASA ANAK MELALUI METODE KARYA WISATA KELOMPOK A PADA
TK TUNAS MULYA DESA JOROK KECAMATAN
UNTER IWES
OLEH :
AINUN
NIM :822977068
E-MAIL : AinunJiwasraya@yahoo.com
ABSTRAK
Dalam
pembelajuran dengan menggunakan metode karyawisata dapat terlibat spcara langsung
dalam proses pembelajaran sesuai
dengan materi yang dipelajari.
Bagi
anak usia dini, karyawisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengopservasi
memperoleh informasi atau mengkaji segala sesuatu secara langsung (Hildebran 1986). Karyawisata
berarti membaca anak-anak ke obyek- obyek tertentu sebagai pengadaan
pembelajaran pemberian pengalaman belajar yang mungkin tidak diperoleli anak
didalam kelas (Weltondan Malton 1981) dan juga memberi kesemputan anak
mengobservasi dan mengamati sendiri dari dekat Fos’ter dun Headley, 1981).
Penelitian
ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus
dan setiap terdiri dari 4 empat) yakni
melaksanakan kegiatan 3
(tiga) tahap observant
yaitu melaksanakan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan 4 (empat)
tahap evaluasi/fofleksi yaitu mengkaji kembali tanaman-tamaman yang
menjadi kendala atau kesulitan dalam
tcihap tindakan. Upayci meningkatkan kemampuan berbahcisa cinak dengan
menggunakan metode karyawisata
dikelompok A padci TK TUNAS MULYA
Desa Jorok KecamatanUnter Iwes Kabupaten Sumbawa tahun ajaran 2014-2015.
Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa di seklus 1 penggunaan metode bercerita suasana
diluar kelas masih kurang kondusiv dengan banyak siswa yang mengganggu teman,
anak bermain sendiri dan lain-lain, yang membuat mereka tidak konsentrasi
menerima materi pelajaran. Sedangkan siklus II menggunakan metode bercerita di
dalam dan di luar kelas sudah kondusif dengan dibuktikan bahwa tidak ada
anak-anak yang mengganggu ketentraman belajra dan semua siswa melaksanakan
aktifitas belajar dengan baik dan hasilnya pun maksimal.Diharapkan dari
penlitian ini dapat dimanfaatkan untuk diperbaiki sebagai pembelajaran oleh
peneliti dan guru lain serta mengembangkan penelitian ini dalam bidang
pembelajaran atau pendidikan lebih lanjut.
Kata Kunci : Metode
karyawisata adalah metode dalam kegiatan pembelajaran dengan cara mengamati
dunia sesuai dengan kenyataan yang adca secara langsung, meliputi manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya
BAB IPENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Keberhasilan proses
belajar mengajar di dalam kelas sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran,
bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa diimplementasikan
melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan
memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap proses
belajar mengajar.
Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pada Bab II Pasal 1 bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak
mulia, sehat jasmani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dalam dunia pendidikan
perubahan merupakan suatu hal yang abadi, tanpa ada perubahan dunia pendidikan
akan tertinggal. Dengan demikian setiap saat selalu ada yang menjadi persoalan
baru yang penting untuk diperbaharui dan di tata ulang mengingat masalah
pendidikan tidak hanya terbatas pada interaksi belajar mengajar guru dan siswa
semata.
Guru dituntut untuk
memiliki kompetensi professional untuk menyikapi dan mencari solusi permasalahn
yang ditemukan dalam proses pembelajaran, agar kelemahan-kelemahan yang terjadi
dapat diperbaiki dan sekaligus dapat mengangkat citra pendidikan di masyarakat.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen, bahwa guru harus memiliki professional pendidik, akademis, sosial dan
kepribadian. Salah satu kompetensi yang harus dikembangkan dan melekat pada
seorang guru adalah kompetensi dalam mengembangkan metode dan strategi
pembelajaran serta menerapkannya dalam proses pembelajaran.
Upaya memandirikan
peserta didik untuk berbicara, berbahasa dan menilai diri sendiri diutamakan
agar peserta didik mampu membangun kemauan, pemahaman dan pengetahuan,
peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik perlu terus menerus
diupayakan yang secara konkrit dapat diwujudkan melalui penciptaan pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. (Depdiknas 2004:3)
Untuk meningkatkan mutu
pendidikan salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
inovasi pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru
harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, materi pembelajaran,
karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran dan dapat melibatkan kreatifitas
mental motorik siswa.
Berdasarkan proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada TK Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan
Unter Iwes beberapa masalah yang dihadapi antara lain adalah beberapa siswa
masih kurang mampu berbicara/berbahasa sehingga proses belajar mengajar
terhambat, karena anak kurang mengerti dengan apa yang disampaikan dan
dijelaskan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang siswa yang
masih rendah,d ari 18 siswa TK Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan Unter Iwes
hanya 7 siswa yang mampu (35%) dan 11
siswa yang masih kurang mampu (65%), sedangkan ketuntasan belajar yang
telah diterapkan dalam kurikulum adalah sebesar 85% artinya kurang dari 85%
siswa yang sudah mampu.
Untuk memecahkan
masalah tersebut di atas perbaikan menerapkan model pembelajaran Kemampuan
Berbahasa Anak Melalui Metode Karyawisata dengan model pembelajaran ini siswa
dapat terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi
yang akan dipelajari sehingga kemampuan siswa dalam berbicara mulai berkembang.
2.
RUMUSAN MASALAH “Berdasarkan
latar belakang tersebut diatas maka permasalahan yang diajukan dalam perbaikan
ini adalah : Apakah melalui metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa anak di kelompok A pada TK Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan Unter
Iwes Tahun Pelajaran 2014/2015”.
3.
TUJUAN PERBAIKAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “Meningkatkan
kemampuan berbahasa anak melalui metode karyawisata pada siswa kelompok A TK
Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan Unter Iwes Tahun Pelajaran 2014/2015”.Hasil
perbaikan ini diharapkan memberi manfaat kepada :
1. Guru :
a.
Untuk memperbaiki kinerja atau
meningkatkan proses pembelajaran secara kesinambungan
b.
Mengembangkan keterampilan guru dalam
menghadapi permasalahan yang nyata pada proses pembelajaran
c. Mendorong
guru tumbuh dan berkembang menjadi pekerja yang professional dibidangnya.
2. Siswa :
a. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Memberikan dorongan, kesempatan untuk berperan aktif
dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
3. Sekolah
:
a. Membantu tanggung jawab sekolah dalam memperlancar
pelaksanaan kurikulum.
b. Menjadi referensi untuk meningkatkan keaktifan dan
kwalitas pembelajaran di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada
era globalisasi saat ini diyakini bahwa sumber daya manusia merupakan syarat
yang penting dalam pembangunan nasional. Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang system pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan yang bertujuan
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara. (Sagala, 2005).
Belajar
adalah setiap perubahan yang relatif menerap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman, suatu perubahan dalam kepribadian
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan
sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian. (Purwanto, 1999).
Mengajar
adalah membimbing anak dalam menjalani proses belajar, sehingga pengalaman pribadi
dan pengetahuan yang telah dimiliki anak mampu membuat variasi metode,
menyadari kekurangan dirinya, memberikan pengetahuan dan pengalaman yang
actual, berani memberi pujian serta mampu menimbulkan semangat secara individu.
(Roestiyah Eral, 1979).
Melalui
metode karyawisata, pendidik mengajak anak ke suatu tempat (objek) tertentu
untuk mempelajarinya lebih jauh, dengan karyawisata anak usia dini mendapat
kesempatan menumbuhkan minat tentang suatu hal, memperluas informasi yang telah
diperoleh di kelas, memberikan pengalaman mengenai kenyataan yang ada dan dapat
menambah wawasan (Hildebrand, 1986).
Mc.
Niff dalam Suroso (2007:19) menjelaskan PKP merupakan bentuk perbaikan
reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan
keahlian mengajar, dan sebagainya.
Stimulasi
bahasa dilakukan sambil berkaryawisata, misalnya dengan cara bercakap-cakap
tentang alam sekitar yang dikunjungi anak pada waktu karyawisata, ini merupakan
sarana mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif anak dan ekspresif anak.
Sebagai bukti penguasaan bahasa eseptif adalah semakin banyaknya kata-kata baru
yang dikuasai oleh anak yang diperolehnya dari kegiatan bercakap-cakap. Anak
mengembangkan bermacam kosa kata dalam berbagai tema yang akan memacu
pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Senakin banyak kosa kata yang
diperoleh semakin luas perbendaharaan pengetahuan anak.
Menurut
Bruner bahasa itu memegang suatu peran yang sangat penting bagi perkembangan
kognitif anak (Gollowai, 1979:36) dan setiap perkembangan menuntut aktivitas
anak.
Secara
operasional pengembangan bahasa melalui metode karyawisata dapat dilakukan
dengan teknik berikut :
1. Bercakap-cakap tentang proses yang sedang
berlangsung.
2. Tanya jawab.
3. Menceritakan hasil pengamatan.
4. Bermain peran tentang manusia/hewan yang diamati.
5. Mendengar cerita.
6. Mengamati buku yang berkaitan dengan tema
karyawisata.
7. Menulis huruf awal subjek yang diamati.
8. Tebak terka rekaman suara.
BAB
III
RENCANA
PERBAIKAN
1.
SUBJEK
PENELITIAN
A.
Lokasi/Tempat
Penelitian
Lokasi/tempat pelaksanaan
penelitian adalah pada TK
Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan
Unter Iwes.
B.
Waktu
Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian
pertama dilaksanakan pada
Senin, 06 Oktober 2014 dan
siklus kedua dilaksanakan
pada hari Senin, 03 November
2014.
C.
Setting
Kelas
Jumlah siswa dikelompok A pada TK Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan
Unter Iwes sebanyak 18 orang, terdiri dari 6 perempuan dan 12
laki-laki dengan kemampuan
dan keberanian berbicara/
berbahasa masih rendah,
hal ini tidak terlepas dari
metode pembelajaran yang kurang tepat.
D.
Faktor-Faktor
Yang Di Teliti
Adapun faktor-faktor
yang diteliti dalam
perbaikan ini adalah sebagai berikut:
1.
Faktor Siswa
Dengan melihat prestasi,motivasi dan pembelajaran
pada bidang bahasa yang dilakukan siswa TK Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan
Unter Iwes Tahun Pelajaran 2013/2014.
2.
Faktor Proses Pembelajaran
Pada
faktor ini yang diteliti adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru peneliti dan
siswa selama berlangsung proses KBM.
3.
Faktor Guru
Dengan
menganalisis Rencana Pembelajaran di bidang
Bahasa disusun oleh guru dan
melihat pelaksanaan pembelajaran
TK Tunas Mulya Kecamatan Unter Iwes sesuai dengan
skenario yang telah di
rancang dalam RKH.
E.
Data
dan sumber Data
1.
Cara/Teknik Pengambilan Data
Pengumpulan
data dalam perbaikan ini dilakukan teknik observasi yaitu dengan melakukan
pengamatan dan pencetan secara langsung pada saat pelajaran berlangsung,dengan
jenis data kuantatif yaitu :
a.
Data
rancangan pembejaran diambil
dari dokumen rancangan yang telah dibuat
oleh guru peneliti.
b.
Data
pelaksanaan diambil melalui
observasi oleh teman
sejawat (Observer) dengan menggunakan
lembar observasi.
Observasi merupakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak terhadap pada obyek peneliti (Nawawi 1991).
2.
Indikator Keberhasilan
Penelitian
dianggap berhasil jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.
Prestasi
belajar siswa secara
individual yang di peroleh
mencapai 80% untuk setiap siswa.
b.
Hasil prestasi belajar siswa secara
klasikal yang diperoleh 85%.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. DISKRIPSI RENCANA TIAP SIKLUS
Kegiatan
perbaikan dilaksanakan dengan menggunakan siklus yang terdiri dari 2 (dua)
siklus terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu :
-
Perencanaan
-
Tindakan
-
Observasi
-
Evaluasi/Refleksi
Skenario
persiklus dijabarkan sebagai berikut :
SIKLUS
I
A.
Tahapan Perencanaan
1.
Mengidentifikasi masalah pada proses belajar
mengajar siswa kelompok A pada TK Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan Unter Iwes
dengan membuat Case Study (studi kasus) dan mengidentifikasi masalah-masalah
yang muncul dalam pembelajaran.
2.
Melakukan diskusi dengan kepala sekolah
dan teman sejawat mengenai rendahnya proses pembelajaran
3.
Menyiapkan RKH (Rencana Kerja Harian)
siklus I
4.
Menyusun dan mengkaji materi pelajaran
dan menyiapkan alat/media pembelajaran yang diperlukan
5.
Menyusun/membuat lembar observasi
B.
Tahap Pelaksanaan
1.
Melaksanakan tahap pembelajaran sesuai
dengan skenario Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah disusun.
2.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan metode karyawisata
3.
Mengadakan evaluasi
4.
Mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi
siswa
5.
Pemberian tindak lanjut
C.
Rencana Pengamatan
1.
Observasi melaksanakan pengamatan dan
pemantauan terhadap proses pembelajaran/proses aktifitas kegiatan guru dan
siswa untuk mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi dengan menggunakan
lembar observasi
2.
Mengevaluasi pencapaian hasil kerja
dengan menggunakan metode karya wisata.
D.
Rencana Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti
dan observer setelah selesai proses pembelajaran dengan mengkaji temuan-temuan
yang menjadi kendala dan kesulitan yang dilakukan pada tahap tindakan dan
menjadi bahan masukan untuk pemecahan masalah pada siklus berikutnya.

SIKLUS II
A.
Tahapan Perencanaan
1.
Membahas hambatan dan kelemahan proses
pembelajaran pada siklus I.
2.
Membuat skenario pembelajaran atau RKH
siklus II
3.
Menyiapkan lembar observasi dan lembar
kegiatan siswa
B.
Tahap Pelaksanaan
1.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan.
2.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan metode karyawisata
3.
Mengadakan evaluasi
C.
Rencana Pengamatan
1.
Mengamati aktifitas guru dan siswa untuk
mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi dengan menggunakan observasi.
2.
Mengevaluasi pencapaian hasil kerja
dengan menanyakan kembali kegiatan yang dilakukan.
D.
Rencana Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti
dan observer setelah selesai proses pembelajaran dengan mengkaji temuan-temuan
yang menjadi kendala dan kesulitan yang dilakukan pada tahap tindakan dan
menjadi hasil terakhir dari penelitian.

2. PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
A. SIKLUS I
Berdasarkan
hasil refleksi siklus I dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode karyawisata yang telah diberikan oleh guru belum berhasil
sepenuhnya karena keiatan inti pelajaran dipengaruhi oleh suasana belajar di
luar kelas yang kurang kondisif. Keadaan ini terlihat jelas pada saat guru
menyampaikan materi di area pertanian banyak anak-anak yang mengganggu
ketentraman belajar seperti : mengganggu teman, anak bermain sendiri dan
lain-lain yang membuat mereka tidak konsentrasi dalam menerima materi. Kondisi
anak didik pada siklus I ini belum melaksanakan aktifitas belajar dengan baik
dan hasilnya tidak maksimal.
Dalam hal ini
dibutuhkan penguasaan bagi guru yang bersangkutan sehingga penyampaian materi
maupun penerimaan materi oleh anak berjalan dengan baik, artinya antara guru
dan anak didik terjalin komunikasi yang lancar, anak didik bias fokus dan aktif
belajar serta segala sesuatu yang dipersiapkan serta langkah-langkah
pembelajaran yang telah tersusun sebelumnya dapat terlaksana seperti apa yang
diharapkan.
B. SIKLUS II
Berdasarkan
hasil refleksi II dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode karyawisata yang telah di berikan oleh guru telah berhasil
karena kegiatan inti pembelajaran dengan suasana belajar di laur kelas yang
kondusif. Keadaan ini terlihat jelas pada saat guru menyampaikan materi di area
pertanian sudah tidak ada anak yang menggangu ketentraman belajar seperti,
menggangu teman, anak bermain sendiri dan lain-lain yang membuat mereka tidak
konsentrasi dalam menerima materi. Kondisi anak didik pada siklus II ini sudah melaksanakan aktivitas belajar
dengan baik dan hasilnyapun maksimal. Artinya antara guru dan anak didik
terjalin komunikasi yang lancar, anak didik bias fokus dan aktif belajar serta
segala sesuatu yang sudah dipersiapkan secara langkah-langkah pembelajaran yang
telah disusun sebelumnya dapat terlaksana seperti apa yang diharapkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
karyawisata dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak pada kelompok A pada TK
Tunas Mulya Desa Jorok Kecamatan Unter Iwes Tahun Ajaran 2014/2015. Dari hasil
Observasi siklus dua pada kegiatan belajar anak menunjukan adanya perkembangan
dan peningkatan kemampuan berbicara anak. Setiap anak dapat secara aktif
mengikuti proses belajar mengajar dan mampu mencapai nilai baik sesuai dengan
criteria keberhasilan anak.
2. Saran
Dari kesimpulan
diatas peneliti menyarankan agar setiap guru lebih mendalami dan memperbanyak
wawasan tentang penggunaan metode pembelajaran karyawisata yang diberikan pada
anak disik agar dalam penerapannya dapat terlaksana lebih baik lagi sesuai
dengan apa yang diharapkan sehingga berdampak pada adanya peningkatan kemampuan
berhasa anak sehingga perkembangan belajarnya akan kelihatan semakin lebih baik
dari hari-hari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani
dkk (Tim FKIP), 2009 edisi I Pemantapan kemampuan professional,Jakarta,
Universitas Terbuka
Asep
Heri Hermawan dkk,2008 edisi I Perkembangan kurikulum pembelajaran,Jakarta,
Universitas Terbuka
I.G.A.K
Wardani,2007, Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta Universitas Terbuka
I.G.A.K
Wardani,2008 Teknik Menulis Karya Ilmiah,Jakarta Universitas Terbuka
Depdiknas,2007,
Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman Kanak-kanak, Jakarta:Depdiknas
Suyanto,
Slamet, 2005, Konsep Dasar Penelitian
Anak Usia Dini, Jakarta, Depdiknas
Winda
Gumarti dkk 2012, Metode Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia
Dini, Tangerang selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar